REPORTASEBEKASI.ID, KOTA BEKASI – Ketua Yayasan Berkat Maranatha Peduli Indonesia, Pdt. Dr. J. Yohanes Sihombing, menegaskan komitmennya dalam bidang kemanusiaan dan pendidikan dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Yayasan Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (18/2/2025). Ia menyampaikan bahwa yayasan yang sebelumnya bernama Yayasan Mawar Kasih ini telah berkembang menjadi organisasi berskala nasional sejak Februari 2017.
Dalam konferensi pers tersebut, Pdt. Yohanes Sihombing mengungkapkan bahwa yayasan ini fokus pada bidang sosial dan kemanusiaan, terutama dalam mendukung pendidikan anak-anak dari daerah. “Kami telah berhasil meluluskan anak-anak yang kini telah menjadi gembala dan pegawai negeri. Setiap tahunnya, kami menargetkan untuk membiayai pendidikan 12 anak,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa yayasan memberikan beasiswa penuh kepada anak-anak yang tinggal dan menempuh pendidikan di bawah naungan yayasan. “Sebelumnya, kami hanya menanggung biaya makan, tempat tinggal, dan kuliah. Sekarang, bahkan uang wisuda pun kami tanggung. Setelah lulus, mereka diwajibkan menjalani satu tahun pengabdian sebelum kembali ke daerah asal atau ditempatkan di cabang yayasan,” jelasnya.
Yayasan Berkat Maranatha Peduli Indonesia memiliki tiga cabang pelayanan gereja di Kota Bekasi dan beberapa cabang lainnya di daerah seperti Pekanbaru, Medan, dan Makassar. “Kami berencana menempatkan lulusan di berbagai cabang untuk membantu pelayanan di sana selama satu tahun,” tambahnya.
Saat ini, yayasan telah membawahi lebih dari 140 gereja dengan jumlah jemaat yang mencapai sekitar 6.000 orang. Selain berfokus pada pendidikan, yayasan juga menyediakan layanan sosial, termasuk bantuan kedukaan, ambulans, dan tanah makam bagi jemaat yang membutuhkan.
Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Yohanes juga menekankan pentingnya sinergi antara gereja dan pemerintah dalam membangun fasilitas yang mendukung kebutuhan umat Kristen. “Kami berharap dengan semakin banyak gereja yang bergabung, kita dapat mengajukan fasilitas pemakaman dan rumah duka yang bisa difasilitasi oleh pemerintah,” paparnya.
Saat ini, yayasan telah menjalin kerja sama dengan sembilan rumah duka, serta memiliki satu rumah duka yang dikelola sendiri. Selain itu, yayasan juga memiliki gedung untuk produksi peti jenazah, gudang, dan kantor pusat yang berada di Kota Bekasi.
Lebih lanjut, Pdt. Yohanes menyampaikan rencana yayasan dalam mengembangkan sektor pendidikan. “Kami ingin mendirikan sekolah mulai dari TK hingga SMA berbasis teologi Kristen. Ini akan menjadi bagian dari upaya kami dalam membangun generasi yang berlandaskan nilai-nilai keimanan,” ungkapnya.
Dengan berbagai program yang telah berjalan, ia menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan. “Saya percaya bahwa hidup ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk menghidupi orang lain. Itu sebabnya saya terus berjuang dan mengabdikan diri dalam pelayanan ini,” tutupnya.
Dalam pelayanan kedukaan, Yayasan ini melalui Sahabat Duka Maranatha melayani pengiriman jenazah dalam negeri maupun luar negeri. Dan khusus untuk daerah Jawa, Sumatera dan Bali dapat dilakukan melalui via darat. Bagi gereja, lembaga atau perorangan yang ingin bergabung dalam pelayanan kedukaan ini dapat menghubungi Sahabat Duka Maranatha ke kantor yayasan atau menghubungi nomor telp/HP berikut; Pdt. Dr. J. Yohanes Sihombing (081210469970), Pdp. Yosua Sihombing, M.Th (081318223266), dan Feriza, SE (089675129772).
(RS)