REPORTASEBEKASI.ID, SOLO – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa mantan Presiden RI, Joko Widodo, memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dukungan ini diberikan sebagai upaya untuk memajukan desa serta meningkatkan kesejahteraan warga desa.
“Kalau untuk rakyat, Pak Jokowi selalu tegas dan setia di garis rakyat. Beliau mendukung penuh pendirian Kopdes Merah Putih. Pak Jokowi mengatakan yang penting dikelola secara profesional dan transparan serta dapat memajukan desa dan mensejahterakan warga,” ujar Budi Arie saat ditemui di kediaman Jokowi di Solo, Senin (1/4).
Lebih lanjut, Budi Arie mengungkapkan bahwa Jokowi juga memiliki perhatian khusus terhadap aspek fiskal dan anggaran dalam pembentukan Kopdes Merah Putih. Oleh karena itu, proses pendiriannya akan dilakukan dengan penuh kecermatan dan mitigasi risiko yang tinggi.
“Pak Jokowi juga concern soal fiskal dan anggaran. Karena itu, pembentukan Kopdes Merah Putih akan dilakukan dengan penuh kecermatan dan mitigasi risiko yang tinggi. Tadi saya jelaskan bahwa Kopdes Merah Putih adalah instrumen untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem yang jumlahnya mencapai 3,1 juta orang, memberantas rentenir, dan memajukan desa,” jelas Budi Arie.
Selain itu, ia menekankan bahwa saat ini kondisi negara dalam keadaan baik dengan ketersediaan pangan yang cukup serta harga-harga yang terjangkau. Stabilitas pasokan dan harga terus dijaga, sementara di beberapa negara tetangga harga beras mengalami fluktuasi signifikan.
“Di beberapa negara tetangga, harga beras mengalami fluktuasi. Bahkan di Jepang, harga beras sudah mencapai Rp98.000 per kilogram. Karena itu, keberadaan Kopdes Merah Putih harus menjadi sebuah gerakan sosial ekonomi yang berkesadaran penuh bahwa ketahanan pangan sangat penting bagi sebuah negara,” tandas Budi Arie.
Dengan dukungan penuh dari mantan Presiden Jokowi, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Sumber: Humas Kemenkop
Editor: Ronald