REPORTASEBEKASI.ID, DK JAKARTA – Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) mengakhiri tahun 2024 dengan pertemuan penting bersama Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia). Pertemuan ini berlangsung pada Senin (23/12), dipimpin oleh Pdt. Jason Balempapoeng. Dalam momen tersebut, PGPI mendeklarasikan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dan memperkuat kerja sama lintas negara.
Mengangkat tema Natal “Yesus Kristus sebagai Teladan yang Agung” (Filipi 2:5-11), Pdt. Balempapoeng menekankan pentingnya persatuan umat Kristen. “Di tengah tantangan bangsa, kita perlu kembali pada esensi solidaritas Kristiani, meninggalkan kecenderungan menyelamatkan diri sendiri,” ujarnya. Ia juga mendorong umat Kristen untuk lebih aktif mendukung program pemerintah sebagai wujud iman yang berdampak.
Dalam pertemuan ini, PGPI menyatakan dukungannya terhadap program-program pemerintah, seperti penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil, serta pembangunan rumah rakyat. Langkah ini dianggap selaras dengan nilai-nilai kasih dan pelayanan Kristiani.
Salah satu agenda penting PGPI di tahun mendatang adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan digelar pada Januari 2025 dan Indonesian International Christian Cross Culture World Conference IV (IICCCWC IV) di Amerika Serikat. Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat jaringan internasional dan mempertegas peran PGPI dalam memperjuangkan nilai-nilai Kristiani.
Pertemuan ini juga menjadi momentum refleksi atas keberhasilan PGPI selama tahun 2024. Salah satunya adalah perjalanan ke Australia pada November lalu, yang mencakup berbagai kegiatan penting, seperti Deklarasi Sydney dan Melbourne, Indonesian International Christian Cross Culture World Conference III, serta penandatanganan MoU dengan Foursqure Church Australia.
Kerjasama dengan Foursqure Church Australia diwakili oleh Rev. Paul McCarthy, Presiden Foursqure Church Australia, dan Pdt. Jason Balempapoeng dari PGPI Indonesia. Deklarasi tersebut menegaskan hubungan erat antara umat Kristen di Indonesia dan Australia, baik secara keagamaan maupun kebudayaan.
Deklarasi Sydney pada 8 November dan Melbourne pada 12 November 2024 menjadi simbol kesatuan antara kedua negara. Selain itu, Memorandum of Understanding (MoU) Sister Cities melibatkan 15 kota di Indonesia dan 4 kota di Australia untuk mempererat hubungan bilateral melalui program-program lintas budaya.
Sebagai tindak lanjut, PGPI merencanakan Konferensi Lintas Budaya ke-4 pada tahun 2025. Konferensi ini akan melibatkan komunitas Kristen dari Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, serta menguatkan hubungan antara kota-kota mitra di seluruh dunia. Pewarna Indonesia juga akan berperan aktif sebagai panitia dalam acara ini.
Selain itu, Pdt. Balempapoeng menyoroti peran PGPI sebagai bagian dari Pentacostal World Fellowship. Beliau sebagai duta organisasi tersebut menyampaikan rasa syukur atas pertumbuhan PGPI hingga saat ini, serta menyebut beberapa nama penting yang turut mendukung pelayanan global ini.
Kolaborasi antara PGPI dan Pewarna Indonesia diharapkan menjadi tonggak baru dalam memperkuat hubungan antarumat Kristen, baik di Indonesia maupun dunia internasional. Dengan semangat persatuan dan pelayanan, PGPI optimis menghadapi tahun 2025 dengan harapan baru bagi bangsa dan umat Kristen global. (RS)